Ringkasan mengenai Service transition, Service
operation, Continual service improvement, Financial Management For IT Services,
and Demand Management.
1 Service Transition
Merupakan
penggambaran bagaimana organisasi atau sebuah perusahaan bertranformasi dari
apa yang sudah diciptakan dan diterapkan menuju perubahan yang baik lagi dengan
membuat inovasi baru atau menciptakan sesuatu yang baru dengan mengikuti
perkembangan jamannya dan membuat para penggunannya merasa lebih nyaman dengan
pembaharuan yang dibuat. Tahap
mewujudkan kebutuhan dari tahapan sebelumnya, dan meningkatkan kemampuan dalam
transisi layanan baru dan layanan modifikasi untuk dijadikan produksi.fase ini
berisi panduan untuk mengembangkan dan perbaikan kapabilitas dalam masa
transisi layanan yang baru dan diubah menjadi operasi. Fase ini menyediakan
masalah yang berkaitan dengan perubahan dalam proses dan manajemen layanan IT.
Contoh:
Client saat
ini menggunakan Microsoft Windows 7. Kemudian ada proyek yang akan mengganti 7
ke Windows 10 pada seluruh komputer. Service Transition berfungsi
untuk memastikan bahwa proyek ini dilakukan secara sistematis, untuk mencegah
gangguan yang terjadi di sisi client.
Service Operation
Service Operation (SO) adalah salah satu fase
dari framework ITIL. Pada ITILv2, SO dimasukkan dalam kategori service support
. Fokus pada ITILv2 adalah untuk keselarasan antara IT dan bisnis, dimana dalam
proses managementnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu Service Support dan
Service Delivery. Service support, fokus pada aktivitas operasi harian
(day-to-day activities), sedangkan service delivery, fokus pada perencanaan
service yang akan diberikan kepada pelanggan.
Sedangkan pada framework ITILv3, dimana ITILv3 ini fokus pada integrasi bisnis dan IT, SO menjadi salah satu fase tersendiri disamping fase service strategic (SS), Service Design (SD), Service Transition (ST) dan Continual Service Improvement (CSI). SO adalah tempat dimana service fortoflio, service level management yang sudah dibuat di fase SS, service catalog di fase SD, dan service transition akan diuji langsung oleh pelanggan. Servis operasi adalah layanan harian terhadap kebutuhan IT dari para pelanggan.
Sedangkan pada framework ITILv3, dimana ITILv3 ini fokus pada integrasi bisnis dan IT, SO menjadi salah satu fase tersendiri disamping fase service strategic (SS), Service Design (SD), Service Transition (ST) dan Continual Service Improvement (CSI). SO adalah tempat dimana service fortoflio, service level management yang sudah dibuat di fase SS, service catalog di fase SD, dan service transition akan diuji langsung oleh pelanggan. Servis operasi adalah layanan harian terhadap kebutuhan IT dari para pelanggan.
Contoh:
1.
Kebutuhan akan
peralatan, misalnya: printer, scanner, laptop, dll.
2.
Kebutuhan akan
layanan jaringan, misalnya: akses internet menggunakan kabel, akses internet
menggunakan wifi.
3.
Kebutuhan
aplikasi, misalnya: reset password, bug aplikasi, dll Dan kebutuhan para pelanggan
harus terpenuhi (sesuai dengan SLA yang sudah dibangun) agar objektif bisnis
dari sebuah organisasi dapat tercapai. Tercapainya objektif bisnis
tersebut adalah tujuan dari pelaksanaan SO, disamping tujuan lainnya adalah
membuat efektif hubungan antara proses didalam SO (service request,
event, incident dan problem management).
Continual Service
Improvement (CSI)
CSI adalah proses yang berulang untuk meningkatkan di
lingkungan sistem manajemen untuk mencapai perbaikan di lingkungan kinerja
secara keseluruhan dan konsisten dengan menerapkan kebijakan dilingkungan
organisasi (AS/NZS ISO 14001:2004, 2004). Berbeda halnya dengan CSI menurut The
Office of Government Commerce(OGC), menjelaskan bahwa CSI merupakan suatu
proses yang berfokus pada peningkatan efisiensi, memaksimalkan efektivitas dan
mengoptimalkan biaya layanan dan mendasari dari proses Information Technology
Service Management (ITSM) (OGC, 2011). Berdasarkan pengertian di atas, dapat
kita tarik kesimpulan bahwa CSI merupakan sebuah proses yang berulang untuk
mengidentifikasi keseluruhan kegiatan yang terjadi di organisasi untuk
meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan efektivitas dengan tujuan memberikan
pelayanan yang optimal kepada pelanggan.
Contoh:
Misalnya,
produk dan layanan yang kita pakai setiap hari. Mereka selalu terlihat membaik
beberapa produk seperti ponsel dan televisi telah terlihat memiliki perbaikan
eksponensial, sementara yang lain seperti AC dan setrika kurang lebih
diperbaiki secara lamban.
Financial
Management For IT Services
merupakan proses
pengelolaan sumber daya,untuk
memastikan bahwa penggunaan sumber
daya sesuai untuk
mencapai tujuan. Dalam proses
ini, semua departemen
dalam perusahaan ikut
terlibat dalam proses manajemen
finansial. Tujuan dari proses ini yaitu menyesuaikan biaya yang
digunakan untuk desain,
pembuatan, dan penyampaian layanan yang digunakan untuk
memenuhi strategi perusahaan.
Manfaat:
- Menjamin kembali bahwa IT Service memberikan prosedur yang didokumentasikan dapat diaudit
- Menyediakan kepada customer untuk mencapai tujuan bisnis.
- Identifikasi contact poin untuk menanyakan atau diskusi tentang perubahan persyaratan.
- Memberikan umpan balik dari monitoring service level agreements.
- Menjamin kembali bahwa IT Service memberikan prosedur yang didokumentasikan dapat diaudit
- Menyediakan kepada customer untuk mencapai tujuan bisnis.
- Identifikasi contact poin untuk menanyakan atau diskusi tentang perubahan persyaratan.
- Memberikan umpan balik dari monitoring service level agreements.
Demand Management
Merupakan suatu fungsi untuk
mengetahui semua kebutuhan produk atau jasa dari pelanggan. Proses demand
management termasuk didalamnya melakukan aktifitas apa saja yang dibutuhkan
agar kebutuhan yang akan direncanakan dapat terealisasi dan memprioritaskan
kebutuhan apabila terjadi kekurangan supply baik material maupun sumberdaya .
Demand
Management terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Demand Planning
2. Demand Control dan Execution
1. Demand Planning
2. Demand Control dan Execution
Demand Planning sendiri didalamnya ada forecasting,
hubungan pelanggan dengan rencana kebutuhannya , perencanaan produk atau jasa
baru dan inventorinya , strategi kapasitas. Kualitas informasi hasil rencana
kebutuhan produk dan jasa yang paling utama dimana dalam prosesnya harus dapat
didefinisikan dan dapat disanggupi dalam satuan waktu dan dalam proses
reviewnya nanti dapat dipertanggung jawabkan. Beberapa perusahaan memerlukan
satu orang khusus untuk menangani hal ini dan biasanya disebut demand
koordinator yang mempunyai tugas utama yaitu melakukan fasilitasi atau
koordinasi pembuatan rencana kebutuhan produk atau jasa . Dalam tugasnya harus
ada secara formal review bulanan untuk selalu meng update kesesuaian rencana
kebutuhan produk atau jasa yang telah dibuat.


0 Komentar